Selamat Datang di Blog Resmi MKKS-SMP Bandar Lampung
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda

Menu

Wednesday 20 May 2009

13 Ribu tidak mampu menulis KTI

13 Ribu Guru Tidak Mampu Menulis KTI

Sekitar 13 ribu guru golongan IVa di Lampung tersendat naik pangkat lantaran tak memiliki kamampuan menulis karya tulis ilmiah (KTI). KTI penting untuk meningkatkan profesionalisme dalam mengajar, juga mendongkrak angka kredit kenaikan pangkat.
Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Lampung Hj. Djuariyati Azhari, M.Pd menjelaskan para guru tersebut tidak naik pangkat 5 hingga 8 tahun karena tak memiliki kemampuan dan enggan menulis KTI.

“Kemampun menulis karya tulis ilmiah mereka dibawah rata-rata. Akibatnya mereka yang seharusnya sudah naik pangkat IV/b bahkan IV/c, tetapi hanya berkutat golongannya hingga IV/a,”kata Djuariyati didampingi Kasubbag Umum, Iskandar Saleh, M.Pd., kemarin (19/5).
Adapun penyebab para guru enggan menulis KTI, kata dia, selain tidak terbiasa menulis, juga karena minimnya pengetahuan cara membuat KTI.
Padahal selain untuk kenaikan pangkat, KTI juga merupakan salah satu syarat penilaian dalam portofolio untuk sertifikasi guru. “Sebab itu, para guru harus memiliki kemampuan menulis karya ilmiah. Selain untuk meningkatkan profesionalisme, kenaikan pengkat, hasil tulisan mereka juga menjadi salah satu syarat sertifikasi guru,” ujar dia.
Untuk meningkatkan kemampuan menulis, LPMP Lampung akan terus menerus memberikan pelatihan dan membuat bimbingan penulisan KTI polpuler. Tahun ini LPMP akan menggelar diklat KTI popular melalui internet selama tiga hari (27-29 Mei).
Dalam diklat dengan pola 30 jam tersebut, guru dapat memilih cara poenulisan KTI berupa; penelitian, karangan ilmiah, ilmiah popular, prasaran seminar, buku, diktat atau terjemahan. Mereka akan dibimbing para instruktur , masing-masing dari tenaga pendidik yang professional, widyaiswara LPMP. Selain itu golongannya diatas IV/b, berpendidikan minimal S-2, juga harus lulus pendidikan training of trainer (TOT) dari Biro Kepegawaian Departemen Pendidikan Nasional.
“Syaratnya para peserta harus mempu mengoperasikan computer dan internet. Dengan demikian, mereke akan mampu meningkatkan profesionalisme dalam belajar-mengajar,” jelas dia.
Kegiatan itu diharapkan memacu dan memotivasi para guru dalam menulis karya ilmiah yang benar berdasarkan penelitian yang juga benar-benar ilmiah. Sebab, selain bermanfaat bagi pemenuhan angka kredit untuk kenaikan pengkat, hal itu juga bisa bermenfaat bagi para guru dalam rangka memperoleh sertifikasi.
Selain tidak memiliki kemampuan menulis, para guru juga yang belum memiliki pengetahuan teknis dalam menghitung angka kredit. Padahal, pengusulan kenaikan pangkat hanya bisa dilakukan satu kali dalam dua tahun.
Sumber : Surat Kabar “Lampung Post” Rabu, 20 Mei 2009.

No comments: